I hope you like it.
Baru tiga hari aku tinggal di rumah baruku di komplek Perumahan Mawar. Namun sepasang telingaku sudah panas mendengar ejekan dari anak tetangga sebelah.
Sebetulnya cwe tetangga sebelah rumahku itu manis. Walaupun sedikit tomboy. Gerakannya lincah.Membuatku ingin berkenalan dengannya,dan menjadi sahabat nya.
Namun keinginanku ini jadi luntur. Gara-gara sudah dua kali aku dengar ia mengejek dan menyebut-nyebut namaku
Sore ini,aku mendengar lagi teriakan anak itu. Aku sedang membaca komik jepang kesukaanku.
"Keterlaluan sekali,kamu,Alvin! Kenapa membuang sampah disembarang tempat,ha!" teriakan cwe itu terdengar jelas. "Sudah diberi tahu kalo mau buang sampah jangan di dalam rumah, tahu !"
Aku memalingkan wajah ku dari komik ku. Jengkel hatiku mendengar semua itu.
"Awas kamu kalo membuang sampah didalam rumah,akan ku laporkan sama mama."
"Huh,keterlaluan sekali cwe itu. dia menuduhku membuang sampah dalam rumah nya. Kapan aku berbuat seperti itu ? Seharian ini,kan aku sekolah. Pulang sekolah aku makan siang, lalu mengerjakan PR ku. setelah itu menonton TV,sampai aku tertidur pulas. Setelah bangun aku membaca komik jepang kesukaanku. Terus koq bisa dia menuduh ku begitu, dasar cwe menyebalkan.
Mulanya hanya telinga ku yang terasa panas,dan aku membiarkan cwe itu mengejek ku. Tapi lama kelamaan, hatiku juga ikut terbakar *Awas ada kebakaran*. Apalagi ini adalah kesekian kalinya dia menuduhku sembarangan. Siapa,coba ,yang gak geram menerima tuduhan seperti itu.
"Awas saja gue akan membuat perhitungan!,dasar cwe menyebalkan." Aku melangkah menuju ke rumah cwe menyebalkan itu.
Saat menginjak aku semakin marah. Tanpa babibu,aku berteriak didepan pintu rumahnya yang terbuka lebar.
"Heh, lo. Jangan asal nuduh donk! Emangnya kapan gue ngebuang sampah dalam rumah lo ?"
Ternyata teriakan ku terdengar oleh cwe itu. Dari dalam, dia muncul dan mendekat ke arahku dengan tampang Watados (Wajah tanpa dosa).
"Ada apa,ya, koq lo teriak-teriak didepan rumah gue?" tanya cwe itu. Di belakang nya ada seorang anak cwo,tinggi,putih,ganteng,mungkin pacarnya.
"Ada apa,ada apa. Tadi elo,kan,yang nuduh gue buang sampah dalm rumah lo ini. Dan gue udah berkali-kali ngedenger umpatan elo. Dan yang terakhir lo bilang bakal ngaduin gue ke mama lo. Bener kan, ngaku aja lo ?"
Cwe hanya itu mengernyitkan dahi, maybe dia takut ngelihat aku marah-marah.
"Siapa yang nuduh elo kayak gitu?" cwe itu balik nanya.
"Eh,elo ngaku aja deh,? Asal lo tahu,pendengaran gue masih sehat. Masih bisa ngedengar teriakan elo dari jauh."
"Lho koq,elo marah,sih. Lo gak percaya,kalo gue bilang gue gak pernah nuduh lo?" cwe itu berkilah.
"Tadi,kan,lo bialng gini 'Keterlaluan sekali,kamu,Alvin! Kenapa buang sampah disembarang tempat,ha Sudah diberi tahu kalo mau buang sampah jangan di dalam rumah, tahu !' Aku menirukan umpatan cwe itu.
"hahahahahaha" cwe dan cwo yang ada dibelakangnya tertawa. "Gue emang bilang gitu tadi." katanya menahan tawa.
"Nah,sekarang elo ngaku,kan? Sekarang bilang coba lo jelasin,kapan gue ngebuang sampah di dalam rumah lo?"
"Gini,ya. Gue emang ngomong kayak gitu. Tapi gue ngomong kayak gitu bukan ke elo. Masa,sih,gue berani nuduh orang lain,sedangkan orang itu aja belom gue kenal."
"Terus,Alvin siapa yang lo maksud? kalo bukan gue?"
"Yang namanya Alvin,banyak,bukan elo aja. Dan Alvin yan gue maksud itu sepupu gue," cwe itu menunjuk cwo dibelakangnya.
"Sepupu gue juga namanya Alvin. Dia akhir-akhir ini frustasi,karena di putusin ama pacarnya. Makanya gue jengkel dan marahin dia," sambungnya.
"Jadi?"
"Sory. Gue gak tahu kalo nama lo Alvin.
Kalau di tempat itu ada kaca,mungkin mukaku udah kayak kepiting rebus. Yang jelas aku sangat malu.
"Kalo gitu,so...so..sory ya," kuulurkan telapak tanganku meminta maaf.
Cwe itu menyalamiku.
"gue juga minta maaf udah buat lo naik darah," ujarnya.
Aku tersenyum.dia membalas senyumanku.
"Jadi,kalo boleh tahu,nama lo siapa?"tanyaku
"Zevana Arga,lo bisa manggil gue Zeze or Zeva.
Ah,senangnya.Dalam hati aku berharap semoga dia mau menjadi temanku.
Sory kalo ceritanya gaje. jangan lupa coment + like nya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar